Perbedaan fremework Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner

Ini adalah hasil dari rangkuman kuliah enterpise architecture di prodi Sistem Informasi UTM (Universitas Trunojoyo Madura)



Enterprise architecture adalah deskripsi tentang struktur perusahaan, yang terdiri dari komponen-komponen enterprisesifat-sifat dan hubungan di antara komponen tersebut. Enterprise architecture menjelaskan terminologi komposisikomponen perusahaan, hubungannya dengan lingkungan eksternal, dan prinsip-prinsip panduan untuk kebutuhan(analisis), desain, dan evolusi dari suatu perusahaan. Deskripsi ini komprehensif, termasuk tujuan perusahaan, prosesbisnis, peran, struktur organisasi, perilaku organisasi, informasi bisnis, aplikasi perangkat lunak, dan sistem komputer.


Sejumlah metodologi enterprise architecture muncul, dan sekitar 90% menggunakan satu dari 4 metodologi yang mendominasi,yaitu Zachman Framework for Enterprise Architectures, the open group architecture framework (TOGAF), the federal enterprise architecture (FEA), and Gartner (formerly, the meta framework).
Karena dari beberapa metodologi memiliki komponen dan karakteristik tersendiri, maka organisasi perlu memahami lebih dalam mengenai komponen dan karakteristik masing-masing framework tersebut, sehingga metodologi yangdigunakan dapat selaras dengan kebutuhan bisnis.

Zachman Framework
Pada tahun 1980 an John Zachman telah terlibat di IBM dalam pengembangan perencanaan sistem bisnis (BSP), sebuah metode untuk menganalisis, mendefinisikan, dan merancang arsitektur informasi organisasi[1]. Zachman framework adalah sebuah enterprise architecture framework yang menyediakan cara formal dan sangat terstruktur untuk melihat dan mendefinisikan suatu enterprise. Framework ini terdiri dari sebuah matriks dua dimensi klasifikasi yang didasarkan pada enam pertanyaan komunikasi (what, where, why, who, dan how) dengan enam baris sesuai dengan transformasi reifikasi[2]. Framework adalah struktur sederhana dan logis untuk mengklasifikasikan dan mengatur representasi deskriptif dari suatu perusahaan. Meskipun tidak ada urutan prioritas untuk kolom dari framework, urutan top down dari baris ini penting untuk penyelarasan konsep bisnis dan fakta fisik perusahaan yang sebenarnya. Detail dari setiap level adalah fungsi dari setiap sel (dan bukan baris).



Ide dasar dibalik Framework Zachman adalah bahwa hal kompleks yang sama dapat digambarkan untuk tujuan yang berbeda dengan cara yang berbeda menggunakan berbagai jenis deskripsi. Setiap baris dalam Zachman framework mewakili perspektif tertentu. Sebuah baris atas atau perspektif tidak selalu memiliki pemahaman yang lebih komprehensif dari perspektif yang lebih rendah. Dalam Zachman framework tahun 1997 baris dijelaskan dari sudut pandang Planner’s view (scope) Owner’s view (enterprise atau model bisnis), Designer’s view (Information System model), Builder’s view (Technology model), Subcontractor’s view (Detailed specifications), Actual system view, 
Kolom Zachman framework dapat dijelaskan sebagai berikut: masing-masing perspektif memfokuskan perhatian pada pertanyaan mendasar yang sama, jawaban pertanyaan-pertanyaan dari sudut pandang itu, menciptakan representasi deskriptif yang berbeda (yaitu model), yang menerjemahkan dari persepktif yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Kolom Zachman framework adalah sebagai berikut deskripsi data–what (apa), deskripsi fungsi–how (bagaimana), deskripsi jaringan–where (dimana), deskripsi orang–who (siapa), deskripsi waktu–when (bila), gambaran motivasi– mengapa. Menurut Zachman, faktor tunggal yang membuat kerangka kerja yang unik adalah bahwa setiap elemen di kedua sumbu matriks secara eksplisit dibedakan dari semua elemen lain pada sumbu itu. Representasi dalam setiap sel matriks tidak hanya tingkatan detail meningkat, namun sebenarnya adalah representasi berbeda-beda dalam konteks,
makna, motivasi, dan penggunaan. Karena setiap elemen pada sumbu secara eksplisit berbeda dari yang lain maka memungkinkan untuk mendefinisikan dengan tepat apa yang termasuk dalam setiap sel. Jenis model atau representasi deskriptif arsitektur dibuat eksplisit di persimpangan baris dan kolom. Persimpangan ini disebut sebagai sel.


 B. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
Framework TOGAF- Diluncurkan pada tahun 2009, The Open Group Architecture Framework atau TOGAF adalah suatu kerangka kerja dan pengembangan metode untuk Enterprise Architecture yang digunakan oleh arsitek perusahaan untuk merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengatur perusahaan arsitektur organisasi.
TOGAF 9 Sertifikasi dianggap sebagai kerangka standar industri dan metodologi untuk praktek arsitektur enterprise.
Mengapa mengadopsi TOGAF untuk organisasi Anda?
Lebih dari 20.000 orang di seluruh dunia sejauh ini mengambil kursus TOGAF terakreditasi. Framework TOGAF 9.1 dirilis pada 1 Desember 2011, yang berisi sejumlah pembaruan untuk TOGAF 9.
Framework TOGAF Versi 9 diluncurkan pada tahun 2009 dan sejak itu menjadi standar de-facto global untuk Enterprise Architecture, yang diadopsi oleh lebih dari 80% dari perusahaan terkemuka di dunia, dengan ribuan orang, tim, dan pelatihan organisasi untuk sertifikasi TOGAF setiap tahun.
Hal ini sebagian karena ada beberapa organisasi internasional dengan infrastruktur untuk membangun disiplin baru, seperti arsitektur enterprise. Dan sebagian lagi karena tidak ada pendekatan tunggal sepakat untuk arsitektur enterprise sampai TOGAF tiba adegan.
Di jantung TOGAF adalah ADM (Arsitektur Metode Pengembangan). ADM merupakan hasil kontribusi terus menerus dari sejumlah besar praktisi arsitektur. Ini menggambarkan sebuah metode untuk mengembangkan perusahaan dan membentuk inti dari TOGAF.
Baca Juga
TOGAF Adalah Kerangka yang Lebih Mudah Beradaptasi Dengan Organisasi Perusahaan
Pengertian dan Fungsi COBIT 5 for Information Security
Sertifikasi Auditor CISA Manfaatnya Dalam Dunia Kerja
Apa Itu Framework TOGAF Kelebihan dan Kekurangannya
      Kelebihan Togaf
Sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.
Sistematis
Focus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
Kaya akan area teknis arsitektur
Recource base menyediakan banyak material referensi
Karena melibatkan banyak pihak terutama industri, di TOGAF banyak memberikan best practice atau kejadian riil di dunia nyata
       Kekurangan Togaf
Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok diagram)
Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made)
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) muncul dengan cepat dan merupakan kerangka kerja serta metode yang dapat diterima secara luas dalam pengembangan arsitektur perusahaan. Berawal dari Technical Architecture for Information Management atau (TAFIM) di Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kerangka kerja itu diadopsi oleh Open Group pada pertengahan 1990an. Spesifikasi pertama TOGAF diperkenalkan pada tahun 1995, dan TOGAF 8 (Enterprise Edition) dirilis pada awal 2004. Pada saat ini sudah ada TOGAF 9 yang secara keseluruhan melengkapi versi sebelumnya.
TOGAF memberikan metode yang detil tentang bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan ADM (Architecture Development Method).
Tujuan dari arsitektur enterprise adalah untuk mengoptimalkan seluruh perusahaan ke lingkungan terpadu yang tanggap terhadap perubahan dan mendukung strategi bisnis. Arsitektur enterprise yang baik memungkinkan kita untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara efisiensi teknologi informasi dan inovasi bisnis. Hal ini memungkinkan unit bisnis individu untuk berinovasi secara aman untuk mengejar keunggulan kompetitif mereka. Keuntungan yang dihasilkan dari arsitektur enterprise yang baik membawa manfaat bisnis yang penting, yang jelas terlihat dalam laporan laba atau rugi bersih dari perusahaan atau organisasi.
IT Governance Indonesia ( ITGID ) merupakan lembaga pengembangan bidang teknologi informasi, ITGID siap membantu Perusahaan anda untuk mengelola enterprise architecture dengan mengadakan Training TOGAF. Untuk informasi lebih lengkap dapat lihat di: //itgid.org/training/

C. FEAF
Finite Element Analysis (FEA) tidak hanya digunakan di dunia solid mechanics, tetapi juga untuk thermal analysis, heat transfer, fluid mechanics, dan bahkan electromagnetics. Di dunia solid mechanics, untuk kasus statis, FEA biasa dipakai untuk menganalisa stress ( baik static stress maupun dynamic stress), buckling, dan juga fatigue. FEA juga biasa dipakai untuk analisa dinamis. Tidak hanya terbatas pada solid mechanics, FEA juga dipakai untuk menganalisa thermal stress, heat transfer, fluid dynamics (CFD), dan bahkan electromagnetics.
FEA sebagai bentuk simulasi merupakan pendekatan yang jauh lebih murah dibanding eksperimen. Bukan berarti FEA membuat kita tidak lagi perlu melakukan eksperimen. Tetapi, dengan adanya FEA kita bisa mengurangi jumlah eksperimen, dan dalam kasus-kasus khusus bahkan meniadakan eksperimen sama sekali, terutama dalam kasus-kasus dimana eksperimen tidak feasible untuk dilakukan (seperti dalam dunia kedokteran). Dengan FEA, pembuatan terlalu banyak prototipe juga bisa dihindari. Perubahan dan variasi dalam proses desain cukup dilakukan dengan FEA. Baru setelah didapatkan model terbaik melalui FEA, kita membuat prototipenya. Dengan demikian, secara umum FEA bisa menekan ongkos dan waktu desain.
Secara umum, berdasarkan ketergantungan variabel ukur terhadap waktu, analisis dengan FEA bisa dibedakan atas analisis statis dan analisis dinamis. Kondisi statis adalah kondisi dimana besarnya load tidak berubah terhadap waktu. Sedangkan kondisi dinamis adalah kondisi dimana load berubah terhadap waktu.
Disamping itu, baik analisa statis maupun dinamis, masing-masing bisa dilakukan dengan mode linear atau non linear. Kondisi linear dan non linear ditetapkan dengan merujuk pada sifat material, geometri, dan boundary condition (damage, crack, contact).
Dengan demikian analisis bisa dilakukan dengan salah satu dari empat: statis-linear, statis-nonlinear, dinamis-linear, dan dinamis-nonlinear.
Analisis dinamis tentunya lebih mahal daripada analisis statis. Demikian pula, analisis non linear lebih mahal daripada analisis linear. Untuk itu, jika memang permasalahan fisik tidak menuntut analisis dinamis dan atau non linear, maka analisis cukup dilakukan secara statis dan linear. Jika setelah validasi, kita melihat bahwa analisis statis dan linear tidak mencukupi, maka barulah kita lakukan analisis secara dinamis dan atau non linear.


D. Gartner (Formerly, The Meta Framework) Menurut Gartner, arsitektur enterprise adalah mengenai menyatukan tiga unsur yaitu pemilik bisnis, spesialis informasi, pelaksana teknologi. Arsitektur enterprise dalam tampilan Gartner adalah tentang strategi bukan tentang teknik. Hal ini difokuskan pada tujuan. Salah satu visi yang memiliki konsekuensi besar adalah di arsitektur bisnis, informasi dan teknik.















Kesimpulan Ketika mempelajari lebih dalam mengenai enterprise architecture, faktanya tidak ada satupun dari pendekatanpendekatan ini benar-benar lengkap. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-masing sisi. Untuk beberapa enterprise, tidak ada satupun dari metodologi-metodologi ini benar-benar lengkap dijadikan sebagai suatu solusi. Ada pendekatan lain yang disebut blended metodology yaitu memilih bagian-bagian dari metodologi, memodifikasi, menggabungkan, dan menyusunnya untuk kebutuhan khusus organisasi.

Komentar

  1. nano titanium ionic straightening iron
    Nano titanium titanium apple watch ionic straightening iron titanium piercing jewelry has been a snow peak titanium popular microtouch titanium trim feature of many of the brands. It is one of the first companies ford escape titanium for sale to use a solid surface for solid

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu TOGAF? Dan kenapa kita memakai TOGAF?

Sertifikasi TOGAF 2018: Mengapa, Apa, dan Bagaimana?